Terima kasih atas kehadirannya

Kalau kamu bertanya hal apa yang selalu ada, tidak pernah berubah dan tidak pernah pergi; adalah langit. Coba bayangkan? Mau seburuk apapun kondisi yang ia alami, tetap saja tidak pernah pergi. Selalu di sana, siap menanti seluruh pandangan yang menengadah ke atas khusus untuk menatapnya. Kalau kamu mau cari perbandingan akan hal lain yang selalu ada dan tidak pernah pergi, tanah misalnya, ada kalanya ia berubah. Kondisi geologis yang dipengaruhi beberapa hal dapat mengubahnya. Sedangkan langit, gelap atau terangnya mereka bukan karena kesalahannya. Rotasi bumilah yang memberikan kesempatan bagi matahari dan bulan untuk bersinar.

Jadi, apalagi yang mau kamu bandingan dengan langit? Apakah ada lagi? Kurasa tidak. Kalau ada, tolong beritahu aku, ya. Saat ini tidak ada yang bisa menggeser posisi langit sebagai “paket lengkap”.

3 Februari 2022, 6:48 PM.
Aku tidak pernah sedikit pun merasa tidak suka kepada langit, bosan pun tidak. Padahal sudah terhitung jutaan kali aku mengadahkan kepala untuk menatapnya dan selalu saja muncul rasa tenang dan nyaman. Mau itu di saat terang, agak redup, sampai ke gelap, tidak akan pernah kecewa. Maka dari itu, setiap menatapnya, aku serasa sedang menumpahkan cerita. Dalam hatiku secara otomatis langsung mengungkapkan hal yang sedang kucoba tahan. Entah itu hal bahagia, bangga, takjub, sedih, haru, kecewa, marah, langit akan selalu mendengarkan.

Sifatnya memang pendengar yang baik, walaupun tidak bisa membalas dengan suara baik yang diungkapkan maupun di dalam hatinya. Tapi, yang langit paparkan sebagai pemandangan indah setiap harinya sudah memberikanku jawaban. Bahkan terkadang, pancaran dari langit yang memantikku untuk memilih cerita apa yang kira-kira harus aku bicarakan dengannya. Saat malam, rasanya enak bercerita tentang hal yang sifatnya lebih tertutup. Begitu sudah pagi, rasanya bahagia sekali ingin menceritakan bahwa hari ini merupakan sebuah kesempatan untuk merasakan hal-hal baik lainnya.

Kadang di saat aku tidak bisa menemukan manusia untuk menjadi pendengar, aku akan selalu lari ke langit. Ya, tidak perlu ditanya lagi apa alasannya. Hanya dengan memandangnya, kamu bisa secara puas berceloteh. Terserah sih mau dalam hati atau teriak, yang penting ceritakan, ya. Biar kamu lega. Hal ini masih aku lakukan bahkan sampai saat ini. Si Teman yang selalu ada, tidak pernah berubah dan tidak pernah pergi.

Terima kasih atas kehadirannya


#CeritadiFebruariKe3

Comments

Popular posts from this blog

Bukti-bukti Itachi dan Sasuke Saling Menyayangi

Perkenalkan, bencana terseram seumur hidup

Kurcaci-kurcaci HI-C