Minggu ini cukup melelahkan
Jujur saja, pada saat menentukan tema di hari kesembilan ini, sebenarnya memang sedang terjadi di diriku sendiri. Sebagaimana yang kalian ketahui bahwa aku sedang berada di dalam sebuah rangkian kegiatan (bisa dibaca di sini ya!), tanggal 9 ini adalah hari di mana semuanya berubah. Dari puluhan peserta yang ikut dalam acara tersebut, ditemukan 3 (tiga) peserta yang terkena arus bencana mengerikan beberapa tahun terakhir ini.
Otomatis, acara tidak bisa
dilanjutkan karena seluruh peserta maupun panitia harus melakukan isolasi
mandiri. Semuanya berubah. Senyap seketika melanda lantai lima penginapan
tempat acara digelar.
Seluruh panitia sudah dilakukan swab
antigen dan satu dari kami harus gugur. Aku salah satu orang yang kontak
erat dengannya. Sedih sekali mengetahui fakta ini. Hasil tes menunjukkan “negatif”
untukku, tapi ini bukanlah akhir dari segalanya. Segera kuhubungi temanku itu
dan ia baru saja selesai menangis, mengeluarkan seluruh perasaannya dan mencoba
untuk menerima kenyataan.
Sulit rasanya mengatur puluhan orang,
dari berbagai daerah di Indonesia, untuk tidak bepergian ke luar penginapan. Nyatanya,
benar saja. Karena bepergian itulah salah satu dari tiga orang itu terpapar.
Aku tidak bisa berkata apapun. Lelah sekali
rasanya.
Ingat, ini bukanlah akhir dari
segalanya. Lebih baik pikirkan bagaimana acara dapat berlangsung sampai tanggal
12 tanpa adanya gangguan maupun hambatan. Sudah cukup sulit mengontrol peserta
yang harus tetap hadir walaupun acara dilaksanakan menjadi online,
jangan lagi ada hal yang membebani fisik maupun mental peserta maupun panitia.
Terasa sekali sakitnya, sedihnya,
kecewanya, dan marahnya. Tapi, apa yang sudah terjadi, terjadilah.
Izinkan aku beristirahat hari ini. Aku
sangat lelah.
#CeritadiFebruariKe9
Comments
Post a Comment