Persembahan Terakhirku Untuk Pak Anda
Teruntuk Bapak Satpam yang pengorbanannya tak lekang oleh waktu. Pak, ini saya Zsahwa Maula. Saya murid di SMA tempat Bapak bekerja. Mungkin Bapak tidak mengenal saya, tapi saya hafal betul apabila ada seseorang yang bertanya mengenai ciri-ciri Bapak. Mengenal saya atau tidak, itu tidak penting. Selagi Bapak masih tersenyum setiap pagi dan sepulang sekolah, saya sudah sangat senang. Pak, bagaimana caranya agar saya bisa tersenyum ikhlas seperti Bapak? Apa syaratnya, Pak? Ah, saya tahu. Hanya Bapak yang memiliki senyum tulus yang selalu Bapak keluarkan apabila bertemu seluruh murid SMA. Apalagi mata sipit Bapak yang ikut mengatup apabila Bapak tersenyum. Itu yang selalu saya ingat, Pak. Yang sama sekali tidak bisa dilupakan setiap kali saya mendengar nama Bapak. Pak, setiap kali saya melihat Bapak, Bapak selalu memasang wajah ceria. Setahun lebih saya bersekolah di sana, saya tidak pernah melihat raut wajah Bapak yang sedang memendam amarah. Tidak pernah. Apa Bapak tidak pernah m...