a Silent Love (part VII)
Cerita sebelumnya bisa di baca di Continued Story :) “Senaaaaaang rasanya. Konser amal semakin dekat. Kita hanya memiliki dua hari terakhir untuk berlatih. Aku ingin mengakhiri latihan yang menyiksa ini.” Fani memelukku sangat erat sampai aku susah bernafas. Kalau Fani ingin cepat-cepat mengakhiri latihan rutin ini, mengapa aku masih ingin berlatih terus dengan Al yang sangat menyenangkan itu? Rasanya ingin sekali terus berlatih bersama Al. Bercanda mengenai beberapa hal yang dengan mudahnya membuatku tertawa, beradu pendapat mengenai musik klasik era Mozart, membahas lagu-lagu klasik yang paling kami sukai, dan masih banyak lagi. “Entah mengapa aku masih ingin latihan rutin seperti ini, Fan. Sayang sekali sudah H-2. Tidak terasa, ya.” Aku memandang ke sekeliling ruangan musik ini. Semua orang sangat sibuk dengan persiapan mereka masing-masing, tidak dengan aku dan Fani yang mencuri waktu untuk berbincang sebentar. “Ha...