Mari coba lupakan

Sejujurnya, ini adalah hal yang amat tidak menyenangkan. Aku sendiri tidak suka. Apa yang dinikmati dari usaha untuk melupakan? Banyak yang bilang kalau semakin kita mencoba untuk melupakan, semakin pula ingatan kita membantah dan terus mengingatnya. Bagaimana kita tidak terus mengingatnya? Dalam proses melupakan pun, kita “mengingatkan” otak kita untuk “melupakan” itu, kan? Kunci utamanya saja mengingat untuk lupa, akan mustahil apabil ingin melupakan tapi tidak akan teringat sama sekali. Setidaknya, itu sendiri yang aku rasakan.

Tadinya tidak ada niat, namun rasanya aku sambungkan saja ceritaku kemarin tentang teman. Lebih tepatnya, mantan teman.

Setelah berakhirnya hubungan kami sebagai teman (loh, ternyata juga bisa, ya, dalam pertemanan berubah status!), tentunya kenangan-kenangan itu masih teringat jelas dalam pikiranku. Bagaimana tidak? Intensitas yang tercipta, walaupun tidak dalam waktu yang lama, sudah menciptakan itu semua. Sebagai orang yang benar-benar memaknai kehadiran seseorang walaupun hanya sebentar dalam kehidupanku, kehadiran temanku itu sangat bermakna.

Hadir di saat aku sedang baik-baik saja, sedang bahagia-bahagianya bersama seseorang di masa lalu, sampai aku berada pada kondisi yang tidak bisa berpikir jenih dan memutuskan untuk menyudahi hubunganku dengan seseorang itu. Dalam proses meyakinkan diri sendiri, ada dia di sana. Dalam pencarian dukungan bahwa apa yang aku lakukan sudah benar, ada dia di sana. Tapi, detik ini aku menuliskan cerita tentangnya, dia sudah tidak di sini.

Dia memilih untuk tidak lagi berada di sini dan kami pun menjalani kehidupan masing-masing layaknya orang asing yang jalan berpapasan pun tidak pernah.

Apabila diminta untuk melupakan, tentu sulit. Aku tidak bisa melupakan jasa seseorang yang sudah membantuku banyak hal. Aku justru berterima kasih akan hal ini. Namun, aku akan mencoba melupakan satu hal. Melupakan ekspektasiku yang dulunya berharap bahwa hubungan pertemanan kami adalah hubungan yang baik dan kami merasa senang memiliki satu dengan lainnya.

 


#CeritadiFebruariKe18

Comments

Popular posts from this blog

Perkenalkan, bencana terseram seumur hidup

Bukti-bukti Itachi dan Sasuke Saling Menyayangi

Kurcaci-kurcaci HI-C